 Ada seorang anak yang sangat amat sakti, sebut saja si Mawar,, Mawar mampu terbang, 
menghilang, dan melakukan hal sakti lainnya. Tapi dia sombong kepada ibu dan bapaknya, Mawar 
mengatakan kalau ibu dan bapaknya orang yang lemah dan tidak hebat seperti 
dirinya. Mawar masih merasa ingin menambah kehebatannya, dan kesaktiannya.
Ada seorang anak yang sangat amat sakti, sebut saja si Mawar,, Mawar mampu terbang, 
menghilang, dan melakukan hal sakti lainnya. Tapi dia sombong kepada ibu dan bapaknya, Mawar 
mengatakan kalau ibu dan bapaknya orang yang lemah dan tidak hebat seperti 
dirinya. Mawar masih merasa ingin menambah kehebatannya, dan kesaktiannya.Akhirnya dia pergi meninggalkan kedua orang tuanya dan terbang ke Matahari dan Mawar berkata,
Mawar : "Matahari,kau benar-benar hebat sekali, kau mampu menyinari/menerangi bumi,tolong jadikan aku muridmu agar aku hebat seperti kau"
Matahari : "Aku pun masih kalah"
Mawar : "Kalah sama siapa?"
Matahari : "Aku pun masih kalah sama awan,coba kau lihat,saat awan menghiasi langit maka sinarku tak tembus ke bumi"
Akhirnya Mawar datang ke awan dan berkata,
Mawar : "Awan,kau benar2 hebat sekali,kau mampu mengalahkan matahari,sinar matahari tak mampu menembus kau,tolong jadikan aku muridmu agar aku hebat seperti kau"
Awan : "Aku? Aku-pun masih kalah"
Mawar : "Kalah? Kalah sama siapa?"
Awan : "Aku pun masih kalah sama Angin,coba kau lihat,saat aku ingin ke selatan tapi karena angin ke utara, aku jadi ke utara, saat aku ingin ke utara tapi karena angin ke selatan aku jadi ke selatan"
Akhirnya Mawar datang ke Angin dan berkata,
Mawar : "Angin, kau sungguh luar biasa! Kau mampu mengalahkan matahari dan 
awan. Tolong, jadikanlah aku muridmu agar aku hebat seperti kamu"
Angin : "Aku pun masih kalah"
Mawar : "Kalah sama siapa?"
Angin : "Aku pun masih 
kalah sama gunung. Coba kau lihat! Meskipun kencang dan kuatnya aku, meskipun aku bisa menciptakan badai dan mengangkat semuanya, aku tetap tidak bisa menerbangkan atau mengangkat gunung"
Mawar pergi ke gunung dan mengatakan maksudnya seperti di atas. Tapi gunung menjawab,
Gunung : "aku pun masih kalah"
Mawar : "Kalah sama siapa?"
Gunung : "Aku 
pun masih kalah sama tikus, coba kau lihat kakiku,kakiku banyak yang 
berlubang karena digerogoti tikus untuk membuat rumahnya"
Mawar akhiranya datang ke tikus dan berkata,
Mawar : "Tikus, kau memang tiada duanya, kau
 hewan kecil tapi mampu mengalahkan matahari, awan, angin, dan 
gunung. Tikus, tolong jadikan muridmu, aku ingin hebat seperti kamu"
tapi 
tikus menjawab, 
Tikus : "Aku pun masih kalah"
Mawar : "HAH, kalah sama siapa 
Kus?"
Tikus : "Masa kamu ga tahu? Cape Deeecch...... Coba kau 
lihat,setiap aku ketemu kucing aku selalu dikejar-kejar kucing, jadi aku
 masih kalah sama kucing"
Mawar : "ooowwwhhhh"
Mawar pergi ke Kucing dan berkata,
Mawar : "Hey Kucing! kau memang yang paling 
hebat, kau telah mengalahkan matahari, awan, angin, gunung, dan tikus. Tolong 
jangan tolak aku untuk jadi muridmu, aku juga ingin hebat seperti 
kau"
Kucing : "Aku pun masih kalah"
Mawar : "Buzzzeeetttt,masih kalah
 sama siapa?" 
Kucing : "Aku pun masih kalah sama orang-orang itu 
tuh, dua orang yang sedang menghangatkan badan di samping api 
unggun, hampir setiap hari aku dikejar-kejar orang itu karena aku mencuri
 ikannya" 
Akhiranya dengan semangat sekali jaka datang ke kedua orang itu untuk berguru, setelah di datangi TERNYATA kedua orang itu adalah BAPAK DAN IBUNYA!! (Jegeerrrrzzzzz - petir-pun Menyambar).
Sebesar apapun jasa kita kepada orang tua, bahkan kalau kita mampu mempersembahkan dunia ini untuk ibu, itu tak akan
 mampu membalas setetes darahpun yang ibu keluarkan saat melahirkan 
kita, dan juga tak akan mampu menggantikan pengorbanan yang ayah lakukan untuk kita. 
 
No comments:
Post a Comment