1. Kafe Hewan di Vietnam
Pet Cafe di Hanoi, Vietnam, menawarkan suasana tempat nongkrong yang 
unik dan sekaligus menantang, terutama bagi Anda yang takut pada hewan 
beracun seperti tarantula. Pemilik kafe ini bernama Nguyen Minh Nghia. 
Ini merupakan kafe pertama yang menghadirkan sejumlah hewan liar dan 
berbisa.
Para pelanggan bisa menyentuh dan bermain dengan hewan-hewan liar dan 
berbisa koleksi Pet Cafe. Nguyen sendiri telah terbiasa hidup 
berdampingan dengan hewan-hewan koleksinya yang berbisa itu. Seekor 
laba-laba tarantula Rosea bahkan dibiarkan merayap di atas meja saat 
Nguyen sedang asyik bermain laptop.
2. Kafe Burung Hantu
Kafe bertemakan binatang sudah menjadi bagian dari destinasi wisata yang
 paling banyak dicari di Jepang. Baru-baru ini, sebuah kafe bertemakan 
burung hantu juga dibuka di Jepang. Di sini para pengunjung bisa menikmati 
secangkir minuman hangat atau dingin, sambil mengelus burung hantu yang 
bertengger di dekat mereka. 
Burung hantu yang tinggal di kafe ini punya tubuh yang bersih dan sehat,
 sehingga para pelanggan tak perlu khawatir tertular penyakit. Saat 
akhir pekan tiba, kafe burung hantu akan dipenuhi banyak pelanggan. 
Tak jarang, mereka yang penasaran dengan kafe ini rela mengantre di 
luar, demi bisa merasakan pengalaman makan ditemani burung hantu 
3. Kafe Kucing Hitam
Akhir-akhir ini, beberapa kafe kucing dibuka di beberapa negara, 
terutama Jepang. Pecinta kucing pun bisa menghabiskan waktu mereka 
dengan bermain bersama kucing hitam yang dipelihara di kafe tersebut. Menariknya, di kafe ini, pelanggan hanya akan menemukan kucing berwarna hitam. Kafe yang berlokasi 
di kota Himeji di Prefektur Hyogo, Jepang, ini pun menjadi satu-satunya 
kafe kucing hitam pertama di dunia.
Menurut situs RocketNews24, kafe bernama Cat Cafe Nekobayaka ini 
berusaha mengangkat popularitas kucing hitam yang seringkali ditakuti 
atau bahkan dijauhi karena dianggap memiliki aura mistis dan membawa 
kesialan.
Mereka yang tertarik untuk mengunjungi kafe unik ini hanya perlu merogoh
 kocek 1.000 yen (Rp 115.483) untuk setengah jam pertama dan 500 yen (Rp
 57.741) untuk setiap setengah jam waktu tambahan. Minuman ringan yang 
disajikan di kafe ini dibanderol 500 yen per gelas, sementara untuk 
minuman beralkohol dijual 600 yen (Rp 69.289). Tertarik untuk berkunjung
 ke sini?
4. Kafe Kucing
Cafe Neko (Neko berarti kucing dalam bahasa Jepang) dibuka pada awal 
bulan ini di pusat kota Wina, seperti yang dilansir di Telegraph. 
Pelanggan dapat berinteraksi dengan lima kucing yang menjadi penghuni 
kafe tersebut, yakni Sonja, Thomas, Moritz, Luca dan Momo. Kelima kucing
 tersebut berasal dari penampungan hewan.
Kini mereka bebas berkeliaran di kafe dan tidur siang. Kafe ini dibuka 
oleh seorang penduduk Wina, Takako Ishimitsu, yang dulunya berasal dari 
Nagoya, Jepang. Wanita berusia 47 tahun ini pindah ke Wina sekitar 20 
tahun yang lalu. Ia harus menghabiskan waktu tiga tahun untuk 
bernegosiasi dengan pejabat kota atas kebersihan kafenya. Hal itu ia 
lakukan agar ia mendapatkan izin untuk membuka kafenya.
Takako memutuskan untuk membuka sebuah kafe kucing supaya bisa 
memperkenalkan beberapa aspek budaya Jepang ke Wina. "Saya memiliki 
berbagai ide untuk menampilkan konsep Jepang yang tidak diketahui orang 
Austria. Proyek kafe kucing adalah yang paling sulit untuk diwujudkan. 
Pada saat yang sama, saya juga bisa melakukan sesuatu yang baik untuk 
penampungan hewan di Wina. Sebuah penampungan hewan yang telah saya 
dukung selama bertahun-tahun," kata pemilik kafe kucing, Takako 
Ishimitsu.
"50 kursi di kafe saya langsung ludes dipenuhi turis asing dan penduduk setempat," tambahnya.
"Anehnya, lebih dari 99 % memberikan reaksi yang positif. Salah satu 
tujuan saya adalah untuk memberikan sedikit kebahagiaan kepada orang 
yang tidak dapat memiliki kucing sendiri, karena pekerjaan mereka atau 
anggota keluarga yang menderita alergi," tandas Takako.
Ide unik ini memberi dampak positif bagi pemeliharaan kucing-kucing di 
penampungan. Apalagi kafe kucing memang baru pertama kali dibuka di 
Wina. Terlebih kafe kucing juga mulai muncul di Indonesia, tepatnya di Jakarta Selatan.
5. Kafe Anjing
Dibuka pada tahun 2007, Sunnyne Pet Cafe adalah sebuah tempat yang asyik
 untuk nongkrong bersama anjing di Mapo-gu Seoul, Korea Selatan. 
Pengunjung yang datang kemari tidak harus membawa anjing. Mereka yang 
tidak memiliki anjing sekalipun, juga diperbolehkan untuk berkunjung ke 
kafe ini. 
Selain beroperasi sebagai kafe, tempat ini juga menawarkan paket Pet 
Bath (perawatan kecantikan untuk hewan peliharan), Pet Kindergarten 
(sekolah untuk hewan peliharaan), dan Pet Hotel (hotel untuk hewan 
peliharaan). Kafe ini juga menyelenggarakan event-event spesial untuk 
anjing dan pemilik mereka.
 
No comments:
Post a Comment